menjemput impiyan lewat IUI (Inseminasi Buatan)
by
Desi
- 1:34 PM
Gimana kabar
b project?
Bulan ini
adalah kedua kalinya kita usaha lewat inseminasi buatan. Inseminasi pertama
bulan Agustus kemarin, sekitar 2,5 bulan setelah laparaskopi-histeroskopi
(LDHD) day. Tentunya setelah periode recovery selesai. Recovery time gw
tergolong agak lama; hampir 2 minggu bed rest dan hampir sebulan setelah
surgery gw masih bleeding.
Beberapa
kali kontrol, Dokter gw masih ngeliat luka di dalem sana. Dikasih beberapa obat
anti pendarahan dan Alhamdulillah berhenti total seminggu kemudian. Selain itu
karena obat Azol untuk mengobati 'sisa-sisa'
endometriosis, cycle period gw jadi berantakan, as informed earlier sama Pak
Dokter. Gw baru haid lagi tepat 76 hari setelah hari pertama haid sebelum LO.
Longest cycle. Ever. Normally sekitar 26-29 hari.
Unfortunately,
inseminasi pertama belum berhasil. Waktu itu, sekitar hari ketiga setelah
inseminasi, Andri sakit gondongan, which is berpengaruh terhadap kualitas
sperma. Diduga pada saat inseminasi pun sebenernya Andri udah infected by
virusnya. Jadi kalopun ternyata waktu itu inseminasinya berhasil a.k.a gw
hamil, malah takut janinnya cacat atau gak normal.
Next cycle,
we decided to break. Mau coba alami dulu. Yang mana hasilnya.... belum berhasil.
Then, next
cycle (Alhamdulillah my cycle period is back to normal!), which is early this
month, we decided to try another one. Karena menurut data, kemungkinan
berhasilnya biasanya setelah 2 atau 3 kali inseminasi. Jadilah setelah gw haid
bulan lalu, langsung konsul lagi and start all over again.
Prosesnya,
in short list:
- Hari ke-9,
USG TV Folikel untuk cek telur dan dikasih Ovestin.
- Hari
ke-11, USG TV Folikel. Found 3 telur, ada yang berukuran 21 mm (which is bagus,
di atas 18mm ukuran minimumnya). Suntik Ovidrel
2x dan diharapkan pecah dalam max 24 jam, pas inseminasi dilakukan
supaya pembuahan bisa terjadi.
- Hari
ke-12, Inseminasi Day.
Gak seperti
Inseminasi #1, dimana waktu itu gw cuti, hari itu gw ngantor seperti biasa. Jam
5 sore, Andri dateng duluan ke SamMarie buat 'setor' sperma untuk diproses. Jam
7 malam, gw nyusul sampe SamMarie. Tindakan baru mulai jam 8 malam. Gak seperti
yang #1 juga, waktu itu lebih berasa sakit. Padahal gw berasa lebih rileks.
Setelahnya, berbaring aja selama 1 jam dengan posisi kaki di atas macam sit up
tapi perut tetep di tempat tidur. Terus dikasih obat Duphaston, Thrombo Aspilet, dan
vitamin Ovacare untuk
dikonsumsi selama 2 minggu.
Besoknya, gw
ngantor seperti biasa juga. Pesen Dokter waktu itu, be a queen aja selama 2 minggu ini.
Jangan aneh-aneh, katanya.
Which is dalam prakteknya gw translate sebagai: pulang AGAK lebih cepet (yeah,
masih jam 8.30 malem juga sih sampe rumah), gak ke luar kota sama sekali
padahal mustinya ada beberapa event seminar di weekend, dan replace my morning
coffee with hot chocolate. Hihi, sama aja ya, kata siapa coklat gak ada
kafeinnya.
Intinya, gak
terlalu slow down juga sih... Dan gw juga gak ngerasa aneh-aneh kayak pas H+1
Inseminasi #1 di mana gw sempet demam dan beberapa hari drop. Gw mensugesti diri untuk
tetap beraktivitas normal selama periode 2-weeks-waiting (2WW) ini supaya gak
kepikiran dan misalnya berhasil hamil nanti (Amin!), bisa kuat dan gak manja. I wish.
- Hari ke-27
atau 14 hari setelah Inseminasi, cek darah BHCG untuk detect kadar hormon HCG.
Hasilnya 6,8
; which is lebih bagus dibanding Inseminasi #1 yang hasilnya 3,4.
Bbm Dokter,
katanya, tampaknya sudah
terjadi pembuahan, tapi belum sampai ke rongga rahim. Beliau minta gw test pack 3 hari
lagi.
Rasanya
waktu itu.... antara deg-deg-an, seneng, bingung, campur aduk semua. Padahal
sebelumnya gw nyantai banget. Nunggu 2 hari itu rasanya lamaaaa banget. Ampe
kemimpi-mimpi segala hasil test pack gw error haha.
Dari
browsing-browsing juga, kadar HCG di darah emang salah satu indikator awal
kehamilan. Kalo menurut ini,
usia kehamilan vs kadar HCG (in ml):
3
minggu 5-50
4
minggu 5-426
5
minggu 18-7340
dst
Range yang
luas buanget siy ya, tapi berhubung hasil HCG gw udah masuk range, campur aduk
rasanya hati ini.
- Hari
ke-30. Belum mens juga. Udah telat 1-2 hari dari normal cycle.
Test pack.
Hasilnya.....
...one
strip...
Bbm Dokter
lagi, katanya, bisa diulang 2
hari lagi Des...
Baiklah,
karena emang dari beberapa sumber, butuh beberapa kali test pack atau test
darah untuk benar-benar memastikan kehamilan di awal-awal minggu. Tapi gw udah
gak berharap banyak. Punggung udah mulai cenat-cenut pula, pertanda si tamu mau dateng.
- Hari ini,
hari ke-31. Tadi pagi bangun, and found si tamu is coming.
Rasanya....
....blank...Of course I won't give up. I'm so grateful to have Andri, my family, and best friends yang keep supporting. Tapi belum tau juga mau ngapain setelah ini. Mau lanjut lagi sampai Inseminasi #3? Langsung bayi tabung? Pindah Dokter? Belum tau. Honestly gw dan Andri ngerasa cocok sama Dokter kita sekarang. Walopun awalnya terkesan galak dan nyebelin, tapi beliau selalu mengutamakan kenyamanan pasien dan cukup detail tiap kali meriksa.
Andri keep
saying, tenang aja, kita masih
punya banyak waktu kok. Yang penting aku selalu ada buat kamu...
Bbm Dokter,
my mom, and my BFF Menko, they encourage me to keep patient and never give up.
Gimana gak
malah makin mewek :,,(
The hardest
thing is to bury the hope....
Yang jelas,
mau break dulu utk next cycle. Dan mau fokus ke.... liburan! Semoga gak delay
lagi liburannya!
Pas banget
tadi pagi dengerin Pink - Try via Youtube, trus nyimak liriknya, kayanya pas
buat jadi theme song of the day..
Gak sengaja
pula samaan posting lyric yang sama di Path...
No other word but.... Semang-kaaa!!