IVF, finally.. [prologue]
by
Desi
- 5:46 PM
Sebelum lanjut dengan postingan
tentang Paris (padahal masih bingung milihin foto-fotonya ;p), pengen cerita dulu sedikit kelanjutan dari b project yah. Eh
jangan bilang b project deh, kok kesannya project apa gitu yah, kayak kerjaan
aja... Baiklah, mulai sekarang bebi project gw ganti dengan bebi program, alias
b program... Lah gak jauh beda juga siy ya hehehe
Jadiii, sebelum liburan kemaren
emang udah sepakat sama Andri untuk lanjut bebi program lagi seandainya masih
belum berhasil. Well, we are not meant to have made-in-Europe baby, secaraaaaa
pas masih di Paris alias hari ketiga, datanglah tamu tak diundang itu dong dong
dong :(
Jadi learningnya: kalo mau liburan bertema honeymoon, perhitungkan
baik-baik masa suburmu! :D #salahin
schedule tour yang mundur ;p
Di masa-masa break setelah gagal Inseminasi #2 kemarin, gw udah mengumpulkan info untuk next plan ini. Dan kami
sepakat untuk langsung ‘naik kelas’ (kalo istilah ibu-ibu forum TTC) ke program
IVF (In Vitro Fertilization) alias bayi tabung karena pertimbangan usia vs chance
keberhasilan yang lebih tinggi. Intinya, menurut chart yang gw ambil dari sini, semakin muda usia istri yang menjalani IVF, semakin tinggi kemungkinan untuk
berhasilnya. Well it’s still below 50%, indeed. Dan sangat tergantung kondisi
pasien. Masih lebih banyak kemungkinan untuk tidak berhasil. Tapi akan lebih menyesal
kalo kita gak coba. Selama bisa, ada rejekinya, ikhtiar itu wajib. Hmm sama
kaya naik haji dong ya #jleb
Gw sendiri, terus terang... sama
sekali gak pernah sekalipun terpikir sampai harus mengalami yang namanya proses
bayi tabung. (Ya iyalah, siapa yang mau). In my mind, bayi tabung is like strange term. Ba-yi-ta-bung... terdengar sangat
kimia gitu ya. Ta-bung. Tapi apapun itu... it’s only words. Kalo jalan buat
jemput si Usman atau Yasmin ternyata memang harus lewat proses ini, it’s okay
dear, we’ll catch you as long as we can.. :,,)
Oh ya, kita memutuskan untuk program
IVF di Morula Bunda International Clinic (BIC) – klinik IVF yang di bawah manajemen RS Bunda Menteng karena :
- Rekomendasi dan cerita dari temennya Ibu, temen-temen sesama TTC fighter di dunia blogroll (salah satunya Asti, hello Jeng!), not to mention those encouraging and informative on thread IVF Femaledaily.
- Lokasi juga lebih dekat ke kantor gw dan kantor Andri. Jadi cukup memudahkan mobilitas kami yang nantinya pasti akan sering bolak-balik RS.
- Waktu kami join kemarin, masih ada paket promo Kartini. Ya walopun pada akhirnya nambah suntik Puregon juga sih. Tapi lumayan bangetlah.
Sebenernya banyak juga pilihan
program IVF di RS lain: RS Abdi Waluyo, RSPAD (sahabat gw sesama TTC fighter,
Rini, berhasil program di sini), RSAB Harapan Kita, Klinik Yasmin RSCM, juga
Sam Marie. Every hospital has their own success story. Tapi dengan berbagai pertimbangan
di atas, kami memutuskan untuk pindah ke Morula.
So... we’re currently on our next
journey to pursue our dream: hug tight our own baby, feel his/her heartbeat
inside my own womb, and have this moment...
Doakan yaahh Teman-temaan... Your
prayer is our strength :D
Buat ibu-ibu sesama TTC fighter, pelukan dulu yuksss :DD