lively me: April 2018

Bali Babymoon: Lovely Stay at Padma Ubud Resort

by Desi - 7:00 AM

(Maunya) pose ala2 Chicco Jericho sama Putri Marino. Tapi failed! haha

Ubud selalu ngangenin. Ini adalah ketiga kalinya kami menginap di daerah Ubud. Semuanya meninggalkan kesan positif karena memang suasana Ubud yang menyenangkan. Pertama kali ke Ubud, kami menginap di Puri Sunia Resort di daerah Banjar Abangan, Tegalalang. Tahun 2016 di The Samara Villas di jalan Kajeng. I love both stay!

Kali ini pengen menginap di hotel yang lebih bagus karena memang rencananya bakal lebih banyak stay di hotel. Setelah berhari-hari browsing hotel di daerah Ubud dan mikir berulang kali antara keinginan vs budget, akhirnya mantap memilih untuk stay di Padma Ubud Resort selama 2 malam.

Hari pertama di Bali, setelah makan siang super nikmat di Warung Mak Beng - Sanur, kami langsung menuju hotel. Perjalanan dari Sanur ke Ubud lumayan jauh juga, sekitar 40 km ditempuh dalam waktu 1.5 jam. Ternyata Padma Ubud Resort berlokasi di Desa Puhu, Gianyar, yang cukup jauh dari pusat keramaian Ubud (Monkey Forest dan sekitarnya). Masih sekitar 40 menit lagi ke arah utara. Walaupun mulus, jalannya kecil dan berkelok-kelok. Kami melewati pedesaan dulu sebelum memasuki wilayah resort. Ga ngerti deh kalo ga ada Google Maps, udah putar balik nyerah kali hahaha.

Sekitar jam 3.30 sore, kami memasuki wilayah resort yang ternyata luaaas sekali. Proses check-in cukup cepat. Kesan pertama memasuki resort ini adalah.... krik krik... kok sepi amat ya. Hotel seluas ini kayanya cuma kita deh tamunya. Kalo pernah ke Padma Bandung, suasananya agak mirip tapi Padma Ubud ini lebih luaaaaas dan lebih kental nuansa tradisional Balinya.

Memasuki kamar, suasananya langsung terasa berbeda. Berbeda dengan suasana eksterior yang kental nuansa Balinya dengan elemen ukiran di mana-mana, interior kamar terkesan lebih simple, modern, dan hangat. Gak berbeda dengan gambarnya di website. Wooden floor makes the room feel warm. I love it! Kamar mandi juga super luas, with bath tub and marble everywhere. Kamar kita menghadap ke taman dan hutan tropis Ubud di kejauhan.

Moreover, we had upgraded room. Super happy!

Selain breakfast, kami juga dapat afternoon tea yang tutup jam 4 sore. Dasar gak mau rugi, setelah masuk kamar buat taro koper dan pipis, langsung buru-buru ke restaurant buat ngemil cantik.

Kamis sore di Ubud, di tengah udara sejuk, sambil ngemil lumpia pisang karamel, Oreo goreng, mini burger, dan bajigur hangat. What's not to love. Priceless! Sampe gak sempet foto-foto. Berarti benar-benar menikmati suasana ya.

Setelah kenyang, rasanya mager banget buat ngapa-ngapain. Andri berniat jogging sore karena memang ada fasilitas jogging track di sekitar hotel. Gw memutuskan ke pool aja, leyeh-leyeh sambil ngeliatin bule-bule pada berenang. Sore itu gak terlalu banyak tamu yang menghabiskan waktu di pool. Infinity poolnya besaaar dan cantik! Cuma ada 2 turis bule berenang, dan sepasang ibu-anak bermain di kolam renang yang cukup besar itu. Udara segar, angin sepoi-sepoi sejuk, bunyi gemericik air kolam dan orang berenang. So soothing...

Alley to the pool, gym, and spa area

In-the-pool bar..

Ada kalanya memang gw book kamar hotel without breakfast, seperti waktu menginap di Rimba Jimbaran by Ayana beberapa tahun lalu karena beda rate-nya cukup jauh dan di sekitar hotel banyak coffee shops atau makanan lokal yang seru buat dicoba. Tapi tidak kali ini. Dan mengingat posisi Padma Ubud yang super remote ini, sebaiknya memang book kamar dengan breakfast.

Breakfast becomes number one hotel amenities, gitu kata surveynya hotels.com. Dan momen ini memang merupakan salah satu saat yang paling ditunggu saat menginap di hotel. Ngeliat display aneka makanannya aja udah bikin hepi ya. Pilihan breakfast di Padma Ubud juga cukup beragam. Mulai dari menu standard English breakfast (aneka roti, croissant, bacon, sosis, red beans, hingga egg station), curry station, salad station, noodle station, aneka yoghurt, juice, buah, dan tentunya stall makanan tradisional. Btw gw lupa deh, ada sushi gak ya. Kalo udah gini yang paling hepi tentunya Andri karena porsi makannya banyak dan bisa nyoba semua. Gw paling cuma bisa makan 2 porsi karena udah keburu begah.

Beef ribs for breakfast... japan lagi hehehe

Selain nyoba menu standar English breakfast, gw sempat nyoba mie ayamnya. Menurut gw cita rasanya agak asin, mungkin disesuaikan dengan cita rasa khas Bali ya. Andri sempat nyoba hampir semua makanannya. His favorite: beef ribs dan ayam opor! Kapan lagi coba makan beef ribs for breakfast haha.

Bakmi ayam with view.... View Puncak ~ kata Andri :(

Lokasi breakfast dan afternoon tea nya di The Puhu Restaurant, lantai 4, dengan view hutan tropis Ubud juga bikin betah banget.

Design tamannya menurut gw agak jadul ya...

Happy and grateful :)

Overall, we really love our 2 night stay at Padma Ubud. Untuk ukuran hotel kelas 5 star di Ubud, rate-nya masih make sense. Kalo mau dapat additional discount, coba direct booking ke website hotelnya karena mereka suka ada promo tambahan dengan Credit Card tertentu. Super recommended! Honeymooners approved:D. Hotel activity-nya juga cukup beragam. Ada morning yoga session dan kids club. Kalo gw gak lagi hamil, mungkin gw akan ikutan trekking keliling Ubud naik sepeda. Semoga ada kesempatan lagi yaa bisa stay di Padma Ubud :)

#honestreview
#bukanendorse
#siapalahsaya :D

2 komentar

Bali Babymoon: Old Places, The Forgotten Danau Batur and Kintamani

by Desi - 7:00 PM

Prologue:

Jadi yah.... penentuan destinasi babymoon ini harus memenuhi beberapa syarat:

1. Naik pesawat, tapi durasi kurang dari 2 jam (spesifik ya, harus naik pesawat haha)

2. Banyak leyeh-leyeh, sedikit jalan.

3. Ada view cantik dan udara adem, mengingat beberapa minggu belakangan cuaca Tangsel luar biasa gerahnya.

4. Harus makan enak.

5. 4 hari 3 malam saja cukup.

Ada beberapa pilihan destinasi:

1. Padang-Bukittinggi, karena gw belum pernah ke kampung halaman Andri ini yang konon viewnya cantik ini.

2. Yogyakarta, sekalian nemenin Andri ikutan Jogja Marathon.

3. Singapore

4. Bali

Opsi (1) gugur karena konon perjalanan Padang-Bukittinggi di weekend kurang nyaman; bisa memakan 3-4 jam akibat macet. Hiks, padahal udah kebayang makan nasi Padang di tempat aslinya.

Opsi (2) gugur karena tahun lalu baru ikutan Jogja Marathon.

Opsi (3) gugur karena diinget-inget tahun 2016 ada 2x trip ke Singapore (pasca gagal IVF#2 Fresh Cycle dan pas ikutan #SCMS2016 (Standard Chartered Marathon Singapore).

Pilihan pun jatuh pada.... Bali! Terakhir ke Bali tahun 2016 pas nemenin Andri ikutan Bali Marathon. Eh tahun lalu pas transit di Bali sebelum ke Sydney/Auckland juga sempet lunch di Livingstone, Kerobokan. Gak papa lah, too much cool places in Bali. Pasti bakal tetep seru. Alhamdulillah juga masih bisa liburan singkat.

Apalagi pada saat kontrol ke dr. Handi beberapa hari sebelum berangkat, everything looks good and doctor approved us for going places. So, Baliii... here we come!

***

Danau Batur

Gak tau kenapa, dalam pikiran gw, liburan ke Bali kali ini harus seimbang: lihat view gunung dan pantai. Makanya gw keukeuh mau stay di Ubud, trus lihat Gunung dan Danau Batur.

Jarak dari hotel kita di Ubud menuju Danau Batur lumayan juga, sekitar 30 km, ditempuh dalam waktu 1 jam. Mungkin pada heran ya, ngapain kita ke Danau Batur. Emang mau nyeberang liat mayat di Desa Trunyan? Andri aja heran. Tapi namanya juga menuruti kemauan ibu hamil, apa boleh buat ya hehehe. Padahal long long time ago, gw sudah pernah ke sana sama Bapak Ibu.

Alasan sebenarnya adalah karena gw begitu terkesan dengan view danau pada saat NZTrip kemarin, membuat gw sangat penasaran dengan danau di Indonesia. Gw yakin danau di Indonesia pasti gak kalah cantiknya.

Taaapiii.... faktanya memang infrastruktur pariwisata di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan di luar negeri:(. Jalan menuju Danau Batur itu sungguh begajulan, sumpah deh berasa naik kora-kora. Untung gw gak mual dan si baby kalem-kalem aja di dalem perut. Jalannya gak berlubang sih, tapi naik turunnya sangat mengikuti kontur tanah dan kanan-kirinya gak dirapiin.

Padahal kalau mau diseriusin, ada banyak spot yang instagrammable. Gw sama Andri udah kebayang, ih pasti seru deh kalo trail run di sini. Ada sih beberapa hot spring yang dikelola swasta untuk bisa menikmati view danau dan gunung. Tapi karena kita gak berniat berendam ya susah juga.

Sesampainya di dermaga Danau Batur pun, keliatan banget kalau tempat ini sudah semakin ditinggalkan dan gak terawat. Nyaris gak ada turis di sana. Dulu tempat ini ramai karena menjadi tempat asal para turis menyeberang ke Desa Trunyan menggunakan boat. Namun karena adanya oknum nakal yang konon suka meminta tambahan uang ke para turis saat berada di tengah-tengah danau, maka banyak kesan buruk terhadap tempat ini. Terlebih sekarang untuk menuju Desa Trunyan sudah bisa menggunakan jalan darat. Semakin saja dermaga ini ditinggalkan.

Saat kami ke sana pun, ada beberapa pedagang yang setengah memaksa untuk membeli dagangan mereka. Sambil meminta belas kasihan, para pedagang ini bilang kalau waktu dagang mereka 'dijatah' sama pengurus setempat. Mirisnya sih karena turis sangat sepi. Mau dagang ke siapa coba kalo gak ada turis yang datang. Yah semoga pihak setempat bisa lebih memoles tempat cantik ini sehingga menarik bagi para turis ya.

Jadi, ngapain kita di sana? Tentunya foto-foto aja.

Chubby and happy!

Kintamani

Dalam perjalanan kembali ke Ubud, kami melewati Kintamani. Untuk Bali 1st timer pasti familiar deh sama tempat ini, karena merupakan salah satu lokasi wajib dalam itinerary. Kintamani ini mirip Puncak, berlokasi di dataran tinggi sehingga cuacanya sejuk. Ada beberapa restoran di pinggir jalan raya yang menawarkan makan siang buffet dengan view cantik Gunung dan Danau Batur. Mungkin konsep ini gak berubah ya dari 20 tahun yang lalu.

We just dropped by for drinking juice and taking pics. So jadul ya hahaha...

Sebenernya sih cita-cita pengen liat sunrise dari balik Gunung Batur. Tapi sekarang kita jadiin background foto dulu yaaa... Nanti sama #babyUna yaa... :))

No komentar

One Fine & Colorful Day with Lovely Geng Racun

by Desi - 4:30 PM

Semakin dewasa (ehm, tua), rasanya sahabat semakin berkurang ya. Teman mungkin bertambah banyak, tapi berapa banyak sih yang bisa jadi sahabat? Yang hampir setiap hari bisa ngobrol, curhat, dan gosip apa aja? Well ironically, gossips and bad news unites people ya. Tapi kalo diambil faedahnya bisa juga kok. (((Gimane itu maksudnya ghibah yang berfaedah hahaha)))

Salah satunya dengan cewek-cewek Geng Racun kesayanganku. Seperti yang pernah gw share di salah satu postingan Instagram, semuanya berawal dari create Whatsapp Group untuk order lipstick Limecrime yang lagi hits-hitsnya di tahun 2014. Tapi lucunya, orderan itu gak pernah sampai ke kita karena entah kenapa si online shop bermasalah dengan barangnya.

Sementara obrolan di WhatsApp Groupnya sendiri terus berkembang dan saling meracuni untuk segala hal: make up, skincare, baju, sepatu, tas, sampai bantal hamil hahaha. Jangan salah, we also talk about politics. Everyone of us is so resourceful #ciyehhh :p. Supaya makin seru, hampir tiap bulan diusahain ketemuan buat arisan dengan dress code yang berbeda supaya kece kalo difoto.

Kita semua berasal dari kampus yang sama dan cuma beda satu angkatan. Dari dulu udah saling kenal tapi kita punya geng masing-masing. Now that we're adult and have different path: stay-at-home moms (and mom to be:)), lecturer, freelancer, journalist, social activist, and corporate employee that were united by... lipstick :)

Dulu kegiatan arisan Geng Racun selalu diisi dengan coba-coba lipstik baru yang dibeli masing-masing. Lumayan banget lho, kita bisa saling nyobain tekstur dan warna lipstik tanpa harus beli. Tapi lama-lama trus bosen juga ya main lipstick. Jadi setahun belakangan ya sekedar kumpul aja sambil cerita-cerita dan update gossip haha. Berhubung tempat aktivitas dan domisilinya super menyebar, mulai dari Tangerang Selatan, Bandung, hingga Bogor, jarang banget bisa kumpul dengan komplit. Makanya seneng banget kalo bisa ketemuan.

Well, this is one of the days with Geng Racun, minus Tisha, Lioni, and Goto.

Dress code : Outer

(ternyata semua pakai outer bermotif. Aku aja yang polosan haha)

Location : Senayan City

Host : Dini @dinivaldiani

Winner : Buncila @clovique

Buncila @clovique and her 1st born, Senja

Mamih @yonamarisa

MbaCot @citralukita

Neng Dini @dinivaldiani

Akuuuuhh yg seperti saltum :p..

Pose nahan baju dari angin :D

See you again buldep Ladies! Semoga gw yang menang arisan yesss ;D

No komentar

Pregnancy Update: 20 Weeks!

by Desi - 5:50 PM

20 weeks baby bump, finally!

Alhamdulillah... minggu ke-20 kehamilan sudah terlewati. Congratulations, you've hit the halfway mark in your pregnancy, gitu kata hampir semua apps pregnancy yang gw download. Btw sejak awal hamil gw download 5 apps. Semuanya free haha: BabyCenter, Pregnancy+, Ovia Pregnancy, What to Expect-Pregnancy, dan Teman Bumil. Terfavorit so far: BabyCenter dan What to Expect karena banyak artikelnya. Dr. Handi pun menyarankan gw download BabyCenter.

Rasanya waktu berjalan lebih cepat dibandingkan di trimester pertama kemarin. Mungkin karena rasanya badan lebih fit juga ya, jadi lebih bisa melakukan banyak aktivitas dibandingkan trimester pertama yang super duper mager.

Apa aja sih highlight hingga minggu ke-20 ini?

Selera makan (hampir) kembali ke asal
Memasuki trimester kedua kehamilan, rasa mual dan eneg sudah sangat berkurang. Sesekali masih suka muncul sih, terutama kalo lagi sikat gigi pagi atau pas perut lagi lapar banget. Tapi jauh lebih mending dibanding trimester pertama. Begitu pula indera penciuman sudah hampir kembali normal.

Walhasil selera dan kebiasaan makan sudah bisa kembali 'normal'. Sarapan dan makan malam gak harus nasi lagi. Tapi dalam sehari tetap harus makan nasi. Gak bisa diganti sama karbo lain seperti mie/pasta/kentang, apalagi roti. Menunya pun lebih suka menu Indonesia macam nasi Padang, nasi ayam penyet, nasi sop buntut, dll dll. Anak Ibu selera nusantara nih hehe..

Supaya gizi tercukupi dan urusan pencernaan lancar, setiap pagi gw memulai sarapan dengan buah apel/pir dan susu/air lemon+jahe hangat. Setelah itu lanjut makan agak berat. Biasanya roti panggang isi macem-macem tergantung selera dan isi kulkas hehe. My all-time fave: roti panggang isi grilled chicken/beef, jamur, bayam, dan keju mozarella. Selain itu, dokter gw menyarankan untuk mengkonsumsi yoghurt setiap hari karena bagus untuk membantu mengurangi keputihan.

Toast with grilled chicken yummy!

Badan lebih fit
Alhamdulillah badan rasanya juga lebih fit dan lebih jarang sakit. Di trimester pertama gw sempat flu, batuk, dan ISK (Infeksi Saluran Kencing). Dokter pun sudah approve untuk melakukan olahraga ringan, seperti yoga atau slow jogging. Sejak memasuki minggu ke-11 kehamilan, gw juga sudah diizinkan untuk menyetir sendiri asal gak terlalu lama dan jauh.

Post 30min walk: feeling so fresh!
*plis jangan salfok sama pipiku yg mengembang!*

Gender reveal!
Pada saat kontrol kedua kalinya dengan dr. Handi di minggu ke-14, beliau sudah bisa menerka jenis kelamin janin gw pada saat USG. Beberapa minggu kemudian, gw sempat kontrol dengan dokter lain dan beliau juga menyatakan jenis kelamin yang sama.

Ternyata feeling gw selama ini salah. Justru feeling Andri dan tebakan beberapa teman yang benar mengenai jenis kelamin calon bayi gw. Hehehe gimana sih Ibunya... Gak masalah banget sih, buat gw perempuan atau laki-laki sama aja. Asal sehat dan normal. Yang jelas sih Andri seneng banget karena sejak awal memang pengen jenis kelamin calon bayi kami sesuai dengan feelingnya :).

Tasyakuran Empat Bulan Kehamilan
Seperti yang sudah gw share di postingan ini, di minggu ke-17 kehamilan kemarin gw dan Andri mengadakan syukuran kecil-kecilan di rumah untuk bersyukur atas rezeki yang sudah diberikan, salah satunya kehamilan ini dan juga berdoa supaya kehamilan lancar hingga melahirkan dan diberikan kesehatan untuk semua. Aamiin.

1st Kick!
Memasuki minggu ke-17, gw mulai merasakan ada yang aneh di perut gw. Seperti ada colekan-colekan kecil. Gerakan janin semakin terasa di suatu pagi di minggu ke-19, seperti ada yang 'heboh' di dalam perut gw. Semakin lama semakin berasa geli sih hehe. This is one of the best feeling during pregnancy ~ feels that the pregnancy is real!

Belakangan gw mulai hafal dengan waktu puncak aktif gerakannya. Biasanya sore hingga malam menjelang tidur. Kadang di dekat pusar, kadang di bawah perut yang seperti digelitikin. Dan mulai bisa diajak main-main juga hehe. Gak sabar deh rasanya pengen main bareng beneran!

Celana/rok dan baju dalam mulai sempit
Banget! Terutama celana. Gw sudah 'merumahkan' beberapa celana karena udah gak bisa dipakai. Kalo baju gw mostly all size, jadi masih cukup nyaman dipakai. Beberapa baju dalam, terutama bra, pelan-pelan harus disingkirkan dulu. Gw baru beli 2 nursing bra yang sudah mulai dipakai. Rencananya nanti mau beli lagi sekitar 1-2 bulan sebelum melahirkan supaya ukurannya sesuai.

Yang juga sudah harus disingkirkan dulu adalah baju olahraga. Beberapa legging lari gw udah bhay karena gak bisa dipakai. Begitu pula dengan sports bra, kecuali ada 1 sports bra Adidas yang terakhir gw beli masih bisa dipakai karena pakai kaitan belakang jadi ukurannya bisa di adjust. Baju lari masih ada lah yang bisa dipakai karena mostly ukurannya gak body fitted juga.

Paling nyaman memang pakai dress karena perut rasanya bebas. Gw lagi nyari beberapa dress dan atasan yang versatile, jadi bisa dipakai sampai nanti setelah melahirkan juga. Kalau punya rekomendasi brand yang menjual simple versatile dress, modelnya classic tapi stylish, boleh saran yaa buibuu....

Makin suka dandan & Nonton tutorial make-up di Youtube
Pregnancy glow on 2nd trimester? Hmm, sejauh ini sih gw merasa biasa aja. Malah jadi lebih gampang breakout dan flek/spotting semakin jelas :(. Tapiii sama sekali gak mengurangi niat buat dandan hahaha. Tiap keluar rumah pasti pengen terlihat rapi dan polished, biar gak keliatan bluwek gitu hihi. Biasanya males banget pakai foundation dan eyeshadow, sekarang hampir selalu pakai. Mungkin efek sekarang lebih sering di rumah juga kali yaa. Jadi kalo keluar rumah pengen all out hehe.

Trus juga jadi semakin suka nonton tutorial make-up di Youtube. Walopun rasanya juga gak terlalu menambah skill make up gw pribadi, tapi pas tonton rasanya seneng aja. Malah entah kenapa jadi mulai bosen skincare-an. Duh not a good sign nih. Harus lebih rajin skincare-an dan merawat muka yang udah mulai bruntusan di mana-mana :(.

Muka bruntusan dan breakout yg semakin jelas...

Babymoon!
Sebelum perut tambah berat dan sebelum bulan puasa juga, agenda babymoon harus disegerakan hehehehehe. Tentunya udah approved by Pak Dokter dong. "Mau ke Bali, ke mana juga boleh kok," ucap dr. Handi santai sambil membuat surat izin terbang. Yeayy!

Cerita selengkapnya tentang Bali Babymoon di postingan terpisah aja yaaa :)

Di balik semua highlight itu, adakah keluhan yang dirasakan?
Masih suka light spotting
Biasanya setelah jalan terlalu banyak dan merasa kecapean, timbul flek tipis coklat di pantyliner gw. Pernah karena saking paniknya, gw langsung kontrol ke RSPI Bintaro deket rumah dengan dr. Aditya. Alhamdulillah setelah dicek semuanya normal. Dinding rahim gw cukup tebal, sehingga minim resiko janinnya keluar sebelum waktunya.

Menurut dr. Handi pun light spotting selama kehamilan ini masih cukup wajar akibat mulut rahim yang rapuh, asalkan flek yang keluar sedikit dan darahnya berwarna coklat yang merupakan darah lama. Bumil harus waspada jika flek yang keluar berupa darah segar (berwarna merah) dan ada gumpalan, apalagi disertai sakit perut.

Keputihan
Ini juga biasanya terjadi kalo gw merasa kecapean. dr Aditya meresepkan probiotik untuk membantu menguranginya, dan dr Handi pun menyarankan untuk minum yoghurt setiap hari. Yoghurt adalah salah satu sumber probiotik terbaik. Btw gw jadi inget dulu dr. Devindran juga menyarankan untuk sering mengkonsumsi probiotik supaya sehat dan pencernaan lancar. So, drink yoghurt everyday is good for you lho buibu!

Mix yoghurt fave: biokul + frozen banana + frozen blueberry

Sakit di perut kiri bagian bawah
Di suatu malam di minggu ke-17, gw merasakan perut bawah bagian kiri sakit seperti ada yang menekan. Besoknya ketika bangun juga masih berasa sakit. Setelah gw browsing, hal itu cukup wajar terjadi di trimester kedua akibat terjadinya ukuran rahim yang semakin membesar. Rasa sakitnya baru hilang total setelah 2 hari.

Mulut pahit dan banyak ludah (hiper-saliva)
Sampai sekarang pun, gw masih suka merasakan hal ini. Biasanya kalau lapar. Tapi syukurnya tidak mengurangi selera makan hehe. Jadi ya dinikmati aja. Atau biasanya gw siasati dengan banyak minum air putih dan makan buah.

Sakit pinggang
Ini adalah satu keluhan yang juga dirasakan kalau terlalu banyak jalan atau terlalu banyak duduk. Solusinya: minta Andri pijet punggung dan pinggang sambil oles-oles minyak kayu putih kemudian lanjut tidur dengan bantal hamil hihihi. Ini cukup efektif lho untuk mengurangi sakit punggung yang mulai sering datang.

Bantal hamil yang ternyata makan space tempat tidur haha

***

Alhamdulillah, setengah perjalanan kehamilan gw terasa lebih banyak hal yang menyenangkan. Kata dokter sih juga gitu, sekarang emang lagi enak-enaknya. Nanti gak enak lagi sekitar sebulan sebelum lahiran. Bismillah aja.... Yang penting tetap berusaha hidup sehat, positive thinking, dan menerima semua perubahan fisik-mental yang terjadi dengan seikhlas mungkin.

Semoga informasinya ada yang bermanfaat yaa! Atau mungkin ada yang jadi kangen hamil lagi? Hehehe... Kalo ada tips-tips buat mengurangi keluhan di atas, boleh sekalian di share yaa buibuu...

4 komentar

Life Lately #6 - Resign dan Tasyakuran

by Desi - 3:47 PM

Haloo.. Assalamualaikum..

Kok dari judulnya kesannya abis resign, trus tasyakuran ya haha.. Tapi memang itulah yang terjadi beberapa minggu belakangan. For me, a whole new life has begun :)

Resign, and officially IRT (Istri/Ibu Rumah Tangga)

With berisik marketing girls that I miss!:D

Last day with 2nd family in 2nd home for almost 6 years

Finally, the "R" word. Status gw saat ini pun sudah berubah. Lebih dari 13 tahun gw menjalani status sebagai perempuan bekerja, dan saat ini resmi jadi Istri Rumah Tangga. Kalau biasanya jam 6.30 - 7 pagi sudah di jalan menembus kemacetan, sekarang jam segitu masih leyeh-leyeh di tempat tidur hehe.

Apakah lebih enak? (seperti pertanyaan banyak teman) Hmm, iya dan tidak.

Iya, karena gw merasa pikiran dan fisik gw sekarang jauh lebih sehat. Jarang capek seperti dulu. Ya iyalah, capek ngapain coba haha. Bebas dari stress kerjaan dan macet di jalan. Gw juga lebih bebas mengatur waktu untuk melakukan apa saja yang gw suka dan gw mau.

Tidak juga, karena bisa dibilang gw lumayan terjun bebas, artinya gw resign tanpa ada pengganti kerjaan atau aktivitas lain. Terbiasa padat aktivitas dan sekarang banyak tinggal di rumah, tentu saja jetlag. Mulai dari jetlag dengan suhu Tangsel yang kalo siang panas banget (maklum, biasanya kan di dalam gedung ber AC di kantor hehe), hingga jetlag dengan aktivitas apa yang akan dilakukan setiap harinya.

Yaa banyaklah plus dan minusnya. Tapi karena ini sudah menjadi keputusan gw setelah berpikir sekian lama, insya Allah gw menikmatinya. Rencananya gw mau bikin postingan khusus tentang ini, jadi bisa buat referensi buat Teman-teman yang berencana untuk resign dan menjadi IRT.

Kuncinya cuma, bersyukur dan enjoy the moment:).

View from my cubicle on my last day..
Farewell, office!

Tasyakuran Empat Bulan Kehamilan dan Rumah Baru
Memasuki usia empat bulan kehamilan adalah waktunya ditiupkan ruh ke dalam janin di kandungan. Tentunya ini adalah waktu yang krusial karena merupakan awal dari kehidupan calon anak gw. Aamiin. Apalagi kehamilan ini merupakan kehamilan yang sudah gw dan Andri tunggu-tunggu sejak awal menikah 7 tahun lalu.

Selain itu, sejak pindah ke rumah ini, kami belum sempat mengadakan acara syukuran yang proper. Pas banget momennya dengan arisan keluarga Andri yang memang giliran kami menjadi host. Jadilah di hari Minggu lalu, gw dan Andri mengundang anak yatim untuk ikut mendoakan dan berbagi kebahagiaan. Selain keluarga Andri, kami juga mengundang beberapa keluarga gw yang tinggal di Jakarta dan Bandung. Walhasil rumah gw jadi penuh sesak haha.

Alhamdulillah acaranya berjalan cukup lancar. Makanan juga masih sisa (standar kekhawatiran host acara yaa: takut makanan kurang). Semoga semuanya dimudahkan, baik kehamilan gw dan juga rumah ini bisa barokah.

With Andri's big family yang tingginya min. 170cm semua kecuali gw dan Uni Lia hahaha
Ampe lupa foto sama Bapak Ibu dan adek-adek gw karena riweuh....

Sampai saat ini, memasuki minggu ke-19 kehamilan, alhamdulillah gw sangat menikmati dan gak berhenti bersyukur. Bismillah untuk bulan-bulan selanjutnya. Excited every day!

Semoga Teman-teman juga saat ini sedang merasakan kebahagiaan untuk apa pun ya. Buat yang sedang merasa kalau life is not on you, please be sure that Allah has something beautiful for you :). Keep the faith!

No komentar

lively me

Bali Babymoon: Lovely Stay at Padma Ubud Resort

Bali Babymoon: Old Places, The Forgotten Danau Batur and Kintamani

One Fine & Colorful Day with Lovely Geng Racun

Pregnancy Update: 20 Weeks!

Life Lately #6 - Resign dan Tasyakuran

About me

The girl behind the notes...

Follow Us

Pinterest

Labels

recent posts

Blog Archive

searching something?

my mind therapy

click click...

lively me

Bali Babymoon: Lovely Stay at Padma Ubud Resort

Bali Babymoon: Old Places, The Forgotten Danau Batur and Kintamani

One Fine & Colorful Day with Lovely Geng Racun

Pregnancy Update: 20 Weeks!

Life Lately #6 - Resign dan Tasyakuran

About me

The girl behind the notes...

Follow Us

Pinterest

Labels

recent posts

Blog Archive

searching something?

my mind therapy

click click...

HELLOW!

hellooo :)