Throwback to Istanbul: Must-sees & Foodies!
Pas banget beberapa minggu ini liat Timehop isinya postingan umroh dan Istanbul. Liat NatGeo juga banyak lagi cerita di Istanbul. Jadi mari dikelarin postingan yang udah hampir setahun ada di draft ini. Dan berhubung ingatan juga udah mulai melemah, mari kita bercerita dalam gambar saja yah...:))
SELAT BOSPHORUS
Via cruise...
View yang dramatis di Selat Bosphorus sebenarnya adalah kalau melihat sekelompok burung (camar?) yang terbang di atas laut, dan kemudian mendekat perlahan ke laut. Sayangnya gw gak berhasil menangkap momen ini. Ada sih, tapi jelek :(. Soalnya motretnya dari dalam kapal, gara-gara kedinginan gak kuat sama angin Selat Bosphorus hehe.
View yang dramatis di Selat Bosphorus sebenarnya adalah kalau melihat sekelompok burung (camar?) yang terbang di atas laut, dan kemudian mendekat perlahan ke laut. Sayangnya gw gak berhasil menangkap momen ini. Ada sih, tapi jelek :(. Soalnya motretnya dari dalam kapal, gara-gara kedinginan gak kuat sama angin Selat Bosphorus hehe.
SPICE BAZAAR
Seperti namanya, Spice Bazaar gw pikir adalah pasar yang menjual aneka bumbu khas masakan Timur Tengah. Tapi ternyata gak cuma kios bumbu saja. Banyak juga kios yang menjual makanan/snack khas Turki (aneka Turkish Delight macam-macam rasa dan isi), souvenir, dan juga tanaman. Bisa dibilang ini versi mini dari Grand Bazaar. Kalo penasaran sama rasanya Turkish Delight itu hmmm, teksturnya kenyal seperti dodol atau kue moci, rasanya macam-macam (almond, green tea, berries, dll dll), dan mostly rasanya manis.
Turkish Delight curahh.... |
Yang hobi koleksi piring silakan histerissss hihi |
GRAND BAZAAR
Kalo ini sepertinya cukup fenomenal yah. Kalo kata wikipedia:
The Grand Bazaar in Istanbul is one of the largest and oldest covered markets in the world, with 61 covered streets and over 3,000 shops which attract between 250,000 and 400,000 visitors daily.
The Grand Bazaar in Istanbul is one of the largest and oldest covered markets in the world, with 61 covered streets and over 3,000 shops which attract between 250,000 and 400,000 visitors daily.
Mungkin suasananya seperti pasar hmm apa ya (ketauan lama gak main ke pasar), Pasar Modern Bintaro tanpa bau ikan kali ya (trus digaplok orang Istanbul hihihi). Yah, seperti layaknya pasar modern yang kiosnya tertata rapi, tapi penjualnya booo.... ganteng-ganteng semua, lancar berbahasa Inggris, daaan pintar merayu! Seriously, manis bener deh kata-katanya untuk menarik pembeli. Kebetulan juga pas kita ke sana lagi musim semi, suhu belasan derajat Celcius, jadi suasananya enak, adem. Pake jaket juga gak gerah.
Indoor...
Ini sumpah lucu-lucu semuaaa!! |
Kalo ini senyum kecut abis nawar karpet |
Outdoor...
Percaya deh, walopun niatnya gak belanja, tapi pasti keluar dari sini bawa tentengan. Dan gw rekomendasikan untuk beli souvenir di sini, karena selain macam-macam jenisnya, mulai dari perhiasan, gantungan kunci, hiasan dinding, magnet kulkas, dll harganya juga murah! Jangan lupa beli motif blue eye yah. Seingat gw, harga mini pouch di Grand Bazaar lebih murah dibandingkan dengan harga mini pouch yang gw beli di Jeddah.
Di sini gw juga beli silk scarf yang harganya juga lebih murah dibandingkan dengan online shop di Jakarta (tapi maaf gw lupa harganya), malah nyesel cuma beli 2 warna. Trus juga beli karpet / kilim Turki yang terkenal motifnya cantik-cantik itu. Kalo bisa borong aja, trus jual lagi :D.
Prinsipnya cuma dua: TAWAR dan TEGA!!! hihihi
TAKSIM SQUARE
Lagi-lagi mengutip wikipedia:
Taksim Square (Turkish: Taksim Meydanı) or Estambeyoğlu, situated in the European part of Istanbul, Turkey, is a major tourist and leisure district famed for its restaurants, shops, and hotels. It is considered the heart of modern Istanbul, with the central station of the Istanbul Metro network. Taksim Square is also the location of the Monument of the Republic (Turkish: Cumhuriyet Anıtı) which was crafted by Pietro Canonica and inaugurated in 1928. The monument commemorates the 5th anniversary of the foundation of the Republic of Turkey in 1923, following the Turkish War of Independence.
Suasananya sedikit mengingatkan gw sama pusat kota Lucerne, tetapi versi lebih kusut. Ada shopping mall, Sephora, H&M, tempat makan, dan lain-lain.
Sekali-sekali gaya FIERCE! |
With my in-laws... |
THE CITY FROM ABOVE: PIERRE LOTI CAFE
Ke sini memang tujuannya untuk menikmati view Istanbul dari ketinggian, bukan untuk makan karena makanannya seingat gw biasa banget. Sayangnya waktu gw ke sana cuaca Istanbul sedang mendung dan hujan, jadi view-nya gak terlalu spektakuler. Tapi walaupun begitu, suasananya tetap bikin jatuh cinta sama kota Istanbul.
Background-nya kayak lukisan yah.... |
Oh ya, kalau pengen foto dengan kostum ala Ratu/Putri Kerajaan Turki, bisa di sini juga.
BEAUTIFUL MOSQUES
Sebagai negara dengan populasi umat Muslim mencapai 98%, tentunya tempat ibadah didominasi dengan masjid. Di Istanbul sendiri, seneng banget deh ngeliat arsitektur dan interior masjid yang cantik-cantik.
Interior khas masjid di Istanbul... Banyak lampu... |
ISTANBUL FOODIES
Dan sebagai negara mayoritas Muslim juga, tentunya gak susah buat cari makanan halal di sini. Beberapa hari di Istanbul kemarin, honestly gw tidak bisa menyimpulkan jenis makanan khas Turki, karena tastenya lebih mirip makanan Eropa daripada makanan Asia. Mostly menggunakan olive oil, keju, yoghurt dengan tambahan beberapa rempah. Oh ada kebab juga yang seperti makanan Timur Tengah.
Jajanannya juga seru-seru... Ada walnut panggang, yang hampir dijual di semua tempat turis. Semacam kacang rebus lah yaa, tapi ini walnut panggang di udara dingin itu rasanya nikmat banget.
Ada juga simit, semacam roti pretzel berbentuk bulat yang teksturnya agak keras. Lebih baik dimakan pas lagi hangat, dicelup ke kopi hangat.
Trus buat yang suka manis-manis, cobain baklava, semacam pastry isi kacang sama gula kali ya. Soalnya rasanya manis atau manis banget.
Sempet juga nyobain Turkish coffee, menurut gw sih masih kalah mantap sama kopi Sumatera atau kopi Sulawesi. Aroma kopi Turki gak sekuat kopi Indonesia. Cita rasanya lebih light dan agak asam. Jadi kopi Indonesia masih jauh lebih oke.
Ahh... bikin postingan ini bener-bener bikin kangen. Kangen traveling, kangen Istanbul.
Istanbul is definitely one of the city that I'd like to revisit someday!!
2 komentar
Balik lagi ke Istanbul, Des, ga bosen deh ;) Explore sisi Asia, termasuk naik ke Anadolu Kavagi biar bisa liat Laut Hitam dari atas bukit
ReplyDeleteShyn, iyaa mau banget balik lagiii!! Ke Cappadocia jugaaa...
Delete