lively me

Berhubung Penang itu pulau kecil yang jarak tempuh ke masing-masing tempatnya relatif dekat, dalam 1-2 hari kita bisa mengunjungi beberapa tempat menarik yang pastinya cakep buat foto-foto.

Ini ada beberapa tempat seru yang bisa dikunjungi di sekitar George Town buat sekedar ngopi atau ngemil cantik. Semuanya bisa ditempuh dengan Grab/Uber, atau kalo niat bisa dengan berjalan kaki hehe. Asal jangan lupa sunscreen dan sunglassesnya ya. Soalnya cuaca Penang itu luar biasa panas.

SARAPAN DI TOH SOON CAFE, Lebuh Campbell

Pas lagi di Penang, cobain deh sarapan ala Penangites (begitu mereka menyebut warga Penang lokal). Menurut penangfoodie.com , yang merupakan salah satu rujukan gw selama berada di Penang, tempat ini masuk sebagai One of the Best Breakfast Spots yang patut dicoba. Berlokasi di Lebuh Campbell yang merupakan touristy place, tempat ini agak susah ditemukan karena tempatnya agak nyempil dan plangnya berukuran kecil. Walaupun begitu, tempat ini cukup ramai oleh turis. Padahal tempat duduk yang disediakan cukup banyak.

Ragam menunya gak banyak: charcoal toasted bread with kaya butter, half-boiled eggs, nasi lemak, dan kopi / teh tarik. Gw pesan toasted bread with kaya butter, 2 half-boiled eggs, dan ice teh tarik.

Verdict? I love their toast kaya butter, rotinya empuk banget, perpaduan kaya jam dan butter nya pas sehingga rasanya gak terlalu manis. By the way, setelah sekian lama gw baru makan (putih) telor setengah matang lagi lho. Dan surprisingly enak ya. Gak eneg, apalagi disajikan hangat-hangat dicampur sedikit pepper. Yumm!

CHINA HOUSE, Lebuh Pantai 

Craving for sweets and desserts? Wajib mampir ke China House! Selain juga menyajikan main dishes, mereka punya pilihan kue yang banyaaak banget. Andalannya adalah Tiramisu cake yang enak banget. Mereka punya pilihan with alcohol dan without alcohol. Tiramisunya agak sedikit berbeda karena pakai cream cheese dan kacang nougat. Cakenya moist dan creamnya gak terlalu manis. Gak bikin eneg. Harganya agak mahal sih, 18 RM/slice (sekitar 58 ribu rupiah), tapi shareable kok karena porsinya jumbo.

Gw juga sempat nyoba appetizernya, mushroom quesadillas something and delicious too! Andri sempat nyoba ice coffee latte yang menurut dia terlalu strong. Beda tipe yaa sama es kopi susu Tuku hehe.

By the way, tempatnya sekilas terlihat gak terlalu luas, tapi ternyata bangunannya memanjang ke belakang. Interiornya penuh pernak-pernik dan agak remang-remang. Dua kali gw ke sana selalu ramai oleh turis. Jadi musti sabar kalo mau order dan nunggu pesanan. Tapi worth it kok!

CONSTANT GARDENER CAFE, Lebuh Light

Tempat ini 'ditemukan' Andri dari rekomendasi Google. Jadi di suatu hari, setelah kurang happy makan siang di Sushi King, kami pengen nongkrong sambil ngemil cantik. Lokasinya masih di sekitar touristy area, Lebuh Light. Suasana cafe ini adem banget, karena di depannya banyak tanaman hijau. Lumayan instagrammable :). Kebetulan kita dapat tempat duduk di dekat jendela, tempat kita bisa melihat orang lalu-lalang.

Karena sudah cukup kenyang, gw pesan matcha latte dan croissant, sementara Andri pesan hot chocolate dan chocolate cookies.

Verdict? Matcha lattenya smooth, gak terlalu manis, dan croissant nya seingat gw empuk tapi crispy. Tapi ukurannya keciiil banget, gak puas makannya hahaha. Kata Andri hot chocolate-nya enak banget dan recommended.

MUGSHOT CAFE, Lebuh Chulia

Selama di Penang, gw hampir gak pernah ngopi. Sebagai gantinya, biasanya order yoghurt, jus, atau green tea / matcha latte. Kalo pengen banget kopi biasanya minta satu-dua seruput coffee latte pesenan Andri. Tempat ini merupakan salah satu yang direkomendasikan oleh Ifa di blognya, kami mampir ke sini untuk ngemil cantik.

Yang terkenal di sini bagelnya. Andri pesen bagel nutella banana, katanya sih enak dan recommended. Gw order mango yoghurt with hazelnut. Lumayan menyegarkan dan rasanya guilty-free deh. Berasa sehat gitu haha.

DOUTOR CAFE, Gurney Plaza

Gara-gara penangfoodie.com juga, gw penasaran banget pengen nyobain Doutor Cafe. Apalagi lokasinya di Gurney Plaza yang udah semacam jadi tempat andalan selama di Penang. Ternyata Doutor Cafe yang asalnya dari Jepang ini baru beroperasi bulan April 2017 di Gurney Plaza. Relatif baru ya.

Gw order matcha latte dan chicken teriyaki salad. Verdict? Ahh, beneran super recommended banget sih ini. Matcha latte-nya smooth with light creamy, gak terlalu manis, pahitnya pas, kombinasi green tea dengan susunya juga pas. One of the best matcha latte! Surprisingly, chicken teriyaki saladnya juga enak. Porsi mereka juga generous jadi cukup bikin kenyang (ukuran gw yaa). Sayangnya waktu ke sana pas gw lagi sendirian, jadi gak bisa dapat review kopi dari Andri. So, this is definitely one place that I would revisit in Penang!

Kalo punya rekomendasi tempat ngemil cantik yang seru di Penang, boleh dooong share di sini. Thank youu! :)

1st day of December, it's long weekend and I'm going nowhere. Tadi sempet ke PIM bentar, rame banget. Festive season is coming, mulai heboh sale di mana-mana. Kalo gak kuat iman, gawat deh hihi.

Lama banget yaa gak posting di blog. Padahal banyak banget yang terjadi sejak pulang dari Penang untuk proses OPU 1 kemarin. (OPU 1? Yes, because 2nd round OPU is needed for bigger chance of pregnancy. Will share about this later)

So... what happened after having unpaid leave for more than 2 months?

BACK TO WORK

Banyak teman kantor atau teman agency yang heran kenapa gw kembali ngantor, karena banyak yang berpikir gw langsung resign. Alhamdulillah manajemen di kantor gw masih mengizinkan untuk cuti. 

Balik ngantor... tentunya ada plus dan minusnya.

Minusnya...

Banyak yang bingung dengan kondisi gw. Pastinya bingung juga kerja sama orang yang masuknya on-off.

Terus terang memang gak gampang untuk menjelaskan tahapan program IVF kepada orang yang awam dengan proses ini. Apalagi durasi dan tahapan IVF kali ini lebih panjang daripada sebelumnya. Selain itu, periode cuti juga gak bisa fixed karena semuanya bergantung kepada kondisi tubuh gw. Alhasil beberapa kali gw revisi periode di form cuti. So much thanks to my Boss (hi Mba Susan) and my Team (hi dear Saras) yang sangat (berusaha) memahami kondisi gw ini.

Saat balik ngantor, gw sudah berniat gak mau terlalu ngoyo, tapi nyatanya susah ya. Namanya kerja, gak mungkin lah gak stress. Apalagi gw seolah punya 'beban' tersendiri karena merasa dapat privilege untuk bisa beberapa kali unpaid leave. Gw merasa harus bertanggung jawab untuk tetap profesional. Hmm, sounds too much ya.

  

Gak bisa dipungkiri, yang paling berasa selama balik ngantor adalah: CAPEKnya. Capek di  kantor, dan lebih capek di jalan. Ternyata kondisi fisik gw udah gak seprima itu. Nyetir Bintaro-Sudirman-Bintaro tiap hari itu bikin stress sendiri. Beberapa kali gw naik Uber/Grab/taxi atau bareng Andri kalo dia lagi meeting di daerah Sudirman. Beberapa bulan ini lagi jarang naik KRL bareng, sementara gw masih jiper naik KRL sendirian #cemen .

Selain itu, kebiasaan makan sehat jadi berantakan saat balik ngantor. Padahal gw udah cukup rajin bawa bekal ke kantor supaya bisa makan masakan rumah. Tapi nyatanya, godaan snack meeting, kopi hangat dan cemilan di jam-jam ngantuk, atau traktiran anak kantor yang lagi ultah nyaris selalu bikin rencana makan sehat gw berantakan. Emang kurang iman sih anaknya ya hahaha. Buktinya sejak balik ngantor, berat gw nambah 1.5 kilo hihi.

Satu lagi, saat balik ngantor frekuensi olahraga berkurang. Gw cuma bisa lari saat weekend. Itu pun kalo badan lagi fit atau lagi gak ke luar kota. Temen kantor gw udah hafal banget, tiap kali gw masuk kantor abis cuti panjang, muka gw selalu keliatan cerah dan kinclong. "Tapi liat aja deh, gak sampe seminggu lagi muka Desi juga udah kusam lagi. Jilbabnya udah berantakan lagi hahaha"

Jadi intinya, pola hidup atau lifestyle gw selama balik ngantor memang jadi kurang terjaga. Seringkali gw ngerasa badan gak fit, padahal I need my body to be fit to support this IVF program. 

Plusnya...

Di satu sisi, gw cinta sama kerjaan gw. I love being marketeer! It's always been my dream job. Jadi gw bisa lebih mudah untuk enjoy selama balik ngantor.

Selama cuti pun gw 'kangen' untuk bersosialisasi dan ketemu orang. Dengan balik ngantor, gw bisa menyalurkan kebutuhan bersosialisasi ini walopun kadang-kadang ngobrol gak jelas juga sih haha. Jadi gw pikir dengan kembali ngantor, pikiran gw juga bakal teralihkan dengan stress IVF.

Selain itu, lumayan juga kan gajian lagi hahaha.

Oh iya, pas balik ngantor kemarin, rencana pindah kantor akhirnya terlaksana. Pindah lantai doang sih. More spacious, more fun ambience ; cukup bisa bikin semangat ngantor refreshed lagi.

BANGKOK TRIP WITH OFFICE MATES

Hampir tiap tahun, team Head Office selalu bikin outing trip bareng. Semua team Head Office di Divisi gw bisa ikut, mulai dari Bapak Division Head sampai Office Boy. Sistemnya subsidi sih, gak full dibayarin kantor. Jadi kita nyicil tiap bulan sampai waktu berangkat supaya biayanya gak terlalu berasa berat.

Dua tahun lalu, kita trip ke Bali. Setahun lalu ke KL, dan tahun ini akhirnya kita ke Bangkok, yeay! Sebenarnya untuk trip tahun ini gw sudah menghentikan cicilan di tengah periode karena gw pikir gak bakal bisa ikut akibat bentrok dengan jadwal cuti untuk IVF. Sebagai gantinya, gw malah ikutan daftar race kelas Half-Marathon di Jakarta Marathon 2017.

Tapi karena jadwal IVF mundur, gw jadi bisa join Bangkok Trip ini. Apalagi gw belum pernah ke Bangkok, jadi tawaran Bangkok Trip ini jauh lebih menggoda daripada lari Half-Marathon di Jakmar hehe. Race pack Jakmar gw akhirnya dipake sama sepupu gw. 

Sejujurnya gw gak terlalu tertarik untuk liburan ke Bangkok sama Andri karena tadinya gw berpikir ke Bangkok itu orang biasanya belanja dan makan. Sementara sekarang gw lebih suka liburan untuk menikmati pemandangan alam. Tapi ternyata Bangkok itu seru ya! Seru buat belanja karena emang barangnya unik-unik dan murah-murah banget. Di Pratunam Market kita bisa dapat baju model hits seharga 40-60 ribu! Makanan halalnya juga enak-enak. Jajanannya apalagi.

Bangkok itu mirip Jakarta, tapi versi sedikit lebih modern dan lebih rapi. Yang paling kentara bedanya adalah: sedikit sekali motor di jalanan Bangkok. Jadi terkesan lebih teratur walopun macet juga. 

Pemerintah dan warganya juga lebih siap dalam menyambut turis; cukup banyak tempat yang nyaman dikunjungi dan warganya relatif mudah berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Yang paling gw suka dari Bangkok Trip kemarin, selain makanannya, adalah: Chatuchak  Weekend Market dan… Asiatique! Chatuchak barangnya unik-unik. Segala macam, mulai dari baju, sepatu, aneka makanan, coffee shops, home decor, sampai pet shops & stuff juga ada. Harganya juga relatif murah dan masih bisa ditawar. Sebagai contoh, temen gw lihat ada jam dinding seharga 80 ribuan sementara di Indonesia barang yang sama dijual seharga 300 ribuan. 

Asiatique juga menyenangkan banget. Isinya market/toko segala macam, cafe, tempat makan, dan tempat bermain yang lokasinya di pinggir sungai Chao Praya. Mau belanja, makan, atau foto-foto aja juga bisa. 

Oh iya, di Asiatique ini juga ada beberapa tempat untuk nonton lady boy show. Kita kemarin nonton Calypso Show dan... ya gitu deh. Gw sih selama nonton campur aduk aja rasanya. Antara kaget, eneg, dan kagum juga liat bodi para lady boy yang super mulus ngalahin kita cewek-cewek. Kalo kata bapak-bapak sih ngakunya pada eneg ngeliat cowok berwujud cewek gitu, walopun bajunya super seksi.

Kalo menurut kerabat seorang teman yang lama tinggal di Bangkok, harga barang-barang di Asiatique sebenarnya lebih murah daripada Chatuchak. Harga barang di Chatuchak lebih mahal karena pasarnya cuma ada saat weekend, pengunjungnya mostly turis, dan rata-rata penjualnya berasal dari luar kota Bangkok, jadi mereka butuh biaya transportasi untuk menuju Bangkok. Sayangnya kemarin kita gak terlalu lama di Asiatique, jadi gak terlalu puas ngubeknya.

Intinya sih 4 hari 3 malam di Bangkok untuk 1st timer kurang puas untuk explore Bangkok hehe. Tapi cukup happy karena bisa rame-rame dan makanannya gak pernah gagal. Simple pleasure comes from happy tummy :D.

I think I would revisit Bangkok with Andri for more eating, strolling, and light shopping! Yuk beb #kode ;D

Pagi di early autumn di Queenstown itu sungguh...... dingin! Beneran deh, apalagi lokasi kamar mandi airbnb yang kita tinggali malam itu berada di luar kamar kami. Keluar kamar untuk wudhu sholat Subuh aja rasanya kayak masuk kulkas.

Singkat cerita, kami check-out dari airbnb setelah chit-chat sebentar dengan host, Teresa, yang hari itu ke kantor siangan. Tujuan road trip hari itu adalah Te Anau, kota kecil di selatan South Island NZ. Te Anau adalah kota persinggahan sebelum menuju ultimate destination, Milford Sound.

Sebelum menuju Te Anau, ada beberapa destinasi yang sudah direncanakan, yaitu:

BRUNCH at FERGBURGER
Kalo lihat Queenstown Top Restaurants di TripAdvisor, Fergburger memang bukan #1. Tapi lihat dong, berapa jumlah reviewnya. Lebih dari 10,000 reviews dengan total score 4.5! Artinya most of the reviewers said this is worth to try. Lokasinya di Queenstown Mall. Jadilah pagi itu kita kembali menuju Queenstown Mall demi FergBurger yang fenomenal itu. Kemarin sore udah sempat lewat di depannya dan liat antriannya panjang shay.

Pagi itu antrian belum begitu panjang. Gw dan Andri langsung ikut antri dan order The FergBurger (yang sudah dipastikan isinya gak ada bacon or pork). Sambil menunggu burger siap, gw dan Andri mampir ke FergBaker yang terletak tepat di sebelah FergBurger untuk beli hot cafe latte.

Ngopi di NZ ga pernah gagal.... Kopinya light tapi berasa banget kopinya, nah tuh gimana yah mendeskripsikannya....

Here comes the burger: ENAK!

Beres makan, jalan-jalan bentar di sekitar mall, ke Lake Wakatipu (lagi) dan foto-foto (lagi). Namanya juga liburan yekaaan :D

Gak jauh dari Queenstown, ada satu lokasi yang juga banyak dikunjungi turis, yaitu...

...GLENORCHY
Glenorchy adalah kota kecil dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari Queenstown, yang konon punya view cantik. Tapi yang menurut gw dan Andri tak kalah cantik adalah view road trip dari Queenstown menuju Glenorchy. 

Sepanjang perjalanan, kami menyusuri Lake Wakatipu. Ada beberapa spot lookouts yang viewnya benar-benar cantik. Again, it's surreal view to me. Dan alhamdulillah banget hari itu matahari juga bersinar cukup terik. Artinya, langit biru dan natural lighting bakal bikin semua foto bakal cantik dari segala angle.

Sayang lensa kameranya Andri berjamyur :(

Memasuki Glenorchy, it's like visiting another small town. Melihat design bangunan dan suasana jalanannya, gw berasa dibawa flashback ke film-film koboi Amerika di tahun 80an. Jadul ya. Yes, yet feels so humble at the same time. Tinggal di sini sih kayanya ga ada yang peduli tas atau sepatu lo brand apa deh. Super slow living.

What to do in Glenorchy? Bisa dicek di sini ya. Tapi kalo kita sih... foto-foto ajalah hihi. So if you have spare time, sekitar 2 jam an, Glenorchy is worth to visit.

Road trip pun berlanjut semakin ke selatan dari South Island NZ. Kalo ngeliat maps ya, makin jauuuuuh aja dari Jakarta, dan semakin mendekati Kutub Selatan. Wohooo... Selama road trip kemarin sinyal masih okelah. Sesekali blank spot, tapi biasanya setelah jalan 15-20 menit kemudian ada sinyal lagi. Nah hari ini nih mulai berasa byarpet, alias banyak blank spotnya.

Perjalanan Glenorchy - Te Anau cukup jauh, sekitar 220 km dalam waktu hampir 3 jam. 

When in NZ, try Tip Top ice cream! Menurut gw agak 'berat' sih, gak se-light eskrim Walls

Neverending view like this!

Sekitar jam 3 sore, kami memasuki kota....

TE ANAU
It's another small town/countryside in South Island NZ. Kota ini terletak di sekitar Danau Te Anau yang ternyata danau terbesar di South Island NZ. Oh kirain Lake Wakatipu udah paling gede, ternyata Lake Te Anau yang paling gede. Di sini gw booking airbnb yang lokasinya di pinggir peternakan dengan view Lake Te Anau. Luckily, studio yang kita tempati terpisah dengan rumah induk, jadi cukup private. Ohhh another dreams come true in a night: stay in lakeview and small farm. Thank you AirBnB! *lebay

Quite smooth check-in juga, sempat ketemu sama Chris, the host. Dan seperti reviewnya di airbnb, kami juga disuguhi muffin hangat sebagai welcoming snack. Ahh so sweet! Lafff banget.

Welcomed by warm yummy muffin.... yang ternyata membawa sedikit petaka... Kenapa? Tunggu di postingan berikutnya :D

Karena masih sore dan masih terang banget, gw dan Andri berniat untuk lari sore. Sempet lari bentar di peternakan sekitar airbnb karena Chris bilang kalo ada spot dengan beautiful view di dekat sini. Tapi kita gak berhasil masuk karena beberapa area pintunya digembok. 

View in the neighborhood of our airbnb.... Gak shantay!

Akhirnya kita naik mobil menuju Lake Te Anau, sekitar 3 km dari airbnb. 
And it was best decision! It might be one of our best running view by far: running by the Lake of Te Anau.

Early autumn, indeed, in Te Anau

Waiting for sunset...

Malam itu, langit cerah. Beberapa kali Andri ke halaman depan dan ngajak gw keluar sambil bilang langitnya bagus banget. Banyak bintang bertaburan. Gw sempet keluar bentar, tapi lagi-lagi gak kuat dingin jadi cuma bentar. Jompo oh jompo. Dan entah kenapa malam itu gw gak bisa tidur. Mungkin terlalu excited untuk ke Milford Sound besok? Atau mungkin......dududu? Entahlah :)

Dan apakah Milford Sound seindah itu? Will Milford Sound be the highlight on our NZ Trip? Tunggu yaa ceritanya! :D

Cerita hari sebelumnya tentang kenapa gw agak kecewa dengan Lake Tekapo, bisa dibaca di sini yaa.

Atau klik ke sini untuk quick itinerary of our NZ Trip..

Di pagi hari ke-8 ini, kami terbangun di daerah Tekapo. Sejujurnya gw ngerasa plain aja. Sampai check-out dari Peppers Bluewater Resort yang sebenarnya luar biasa nyaman itu pun, gw masih gak terlalu excited. Mungkin karena masih agak sedih gara-gara kemarin gak berhasil ketemu bunga lupin dan semalam gak bisa star gazing akibat cuaca mendung.

Cek-cek weather forecast hari ini, wilayah sekitar Tekapo dan Mount Cook katanya partly cloudy. Padahal salah satu tujuan utama yang gw impikan di NZ Trip ini adalah trekking di Hooker Valley  Track, di Aoraki / Mount Cook National Park. Makanya gw ragu-ragu mau lanjut ke sana. Takut tiba-tiba hujan di tengah trekking. 

"Ya udah gak pa pa, kita coba aja ke sana," kata Andri.

"Nanti kalo ujan gimana?"

"Ya tinggal balik aja. Nanggung udah sampe sini," 

"Oke deh,"

Jarak antara Tekapo ke daerah Aoraki / Mount Cook National Park relatif dekat, sekitar 33 km yang bisa ditempuh kurang dari 30 menit. Selama perjalanan menuju Mount Cook, kami lagi-lagi disuguhi view yang cantiknya gak habis-habis dari angle mana pun.

Melihat langit seperti ini, gw mulai optimis, "Kalo ngeliat di maps, kayanya kita menuju yang daerah langit cerah itu deh Beb," ucap gw.

Dan benar saja, selama perjalanan menuju Mount Cook, langit begitu biru bersih. Matahari bersinar terang dan cukup terik dengan suhu di kisaran 18-22 derajat Celcius. I was sooo happy! Sumpah gak lebay. 

SUN, IS LYFE!!

Selanjutnya, kami melewati Lake Pukaki lagi. View-nya sungguh berbeda dengan kemarin. Menurut gw, Lake Pukaki jauh lebih mempesona dan lebih cantik daripada Lake Tekapo.

Selama perjalanan menuju Mount Cook, kami jarang banget ketemu mobil lain. Sempet was-was juga, ada gak sih yang ke Mount Cook. Tapi begitu mendekati wilayah Aoraki Park, baru terlihat kehidupan. Tempat parkirnya dipenuhi mobil dan camper van.

AORAKI / MT. COOK NATIONAL PARK

Finally, we're here!!

Di Aoraki / Mount Cook National Park ini ada satu track yang paling populer, yaitu Hooker Valley Track. Jarak dari tempat parkir hingga menuju Hooker Lake, spot di mana Mount Cook bisa terlihat lebih jelas, sekitar 2.5 km. Artinya panjang track pulang pergi sekitar 5 km. Waktu tempuh 1.5 - 4 jam, tergantung sambil lari atau jalan santai, pake foto-foto atau enggak. Rugi amat sih ya kalo gak jalan santai di sana. 

Tracknya rapi, teratur, bersih (everywhere in NZ is so clean!), relatif rata (gak naik-turun curam), dan yang paling bikin nangis adalah viewnya. Subhanallah banget cantiknya. Sepanjang perjalanan, kami banyak lihat keluarga yang bawa toddler ataupun gendong bayi (we saw many couples brings their baby trekking along in some places in NZ). Tracknya sangat ramah bagi anak-anak.

Selama perjalanan menuju Hooker Lake, kita akan melewati 3 suspension bridge alias jembatan bergoyang. Gw pikir biasa aja, gak bakal gimana-gimana. Tapi begitu berjalan di atas jembatan dan literally merasakan goyangannya, rasanya keder juga ya haha. 

Selama perjalanan juga, gw gak berhenti istighfar mengagumi alam semesta ciptaan Allah ini. Manusia tuh keciiiiil banget. Ada beberapa scenic lookout signage buat foto-foto.

Sampai akhirnya... sampai juga kita di Hooker Lake, danau gletser dari Mount Cook. Amazingly, langit terlihat begitu cantik siang itu, dengan sekawanan awan yang membuat view jadi lebih dramatis.

Di saat itu, gw benar-benar merasa bersyukur dikasih kesempatan untuk bisa menikmati semuanya. Melihat view cantik, bersama orang yang gw sayang, dalam keadaan sehat sempurna gak kurang apa pun. My dreams, come true! Thanks to Andri yang udah 'maksa' buat jalan ke sini, padahal gw sendiri awalnya ragu. 

This is truly one of the best day in my life...

PETER'S LOOKOUT @ LAKE PUKAKI

Selesai trekking, matahari sudah terik. Sekitar jam 12 siang, suhu berkisar 21-22 derajat Celcius. Agak gerah juga pake jaket dan baju berlapis. Kita melanjutkan perjalanan, menuju kota Queenstown yang jaraknya 255 km dan ditempuh selama 3 jam.

Untuk menuju Queenstown, kita harus re-route menyusuri kembali Lake Pukaki yang super luas. Pengen berhenti buat photo stop tapi bingung di mana yang paling bagus karena semua spot bagus banget. Thanks to scenic lookout signage yang bertebaran di NZ roads. Kami pun berhenti di Peter's Lookout di Lake Pukaki untuk melihat ini... 

LINDIS PASS #2

Gak cuma Lake Pukaki yang kita lewati 2 kali, kita juga kembali melewati Lindis Pass. Dan lagi-lagi gw dibuat terpesona dengan view Lindis Pass yang begitu berbeda dengan kemarin. Hari ini super cerah, beda banget sama kemarin yang mendung galau.

Another cafe latte from Omarama....

And meet our dearly 'friends' with more beautiful background!

Perjalanan menuju Queenstown berasa begitu indah. Gak sabar buat cepet sampai di Queenstown, yang merupakan salah satu must visit in NZ.

Ada apa di Queenstown? Apakah secantik bayangan gw? Tungguin yaa postingan berikutnya! :D