The Invitation (3)
Setelah berbulan bulan bolak balik Pasar Tebet, tek-tok email revisi sampe siwer, dan mendera dera Ade, client service (aehhh kerennya istilahnya) gw yang tampangnya mirip Glenn Fredly di umur 20-an itu, jadilah juga si undangan gw!
Prosesnya lumayan lama, 3-4 bulanan.
Development / tek tok design = 2-3 bulanan
Produksi = 1 bulan (3 minggu udah jadi partial + 1 minggu full jadi)
Kenapa segitu lama?
Ya kalo dirunut runut gara gara kita juga sih. Awalnya gw pengen undangan bernuansa hejo dengan aksen gold, sesuai dgn tema warna resepsi nanti. Tapi pas dikirim lay out nya dan dikasih liat warna kertasnya, kok gak sreg ya. Akhirnya, terjadilah u-turn decision, alias berubah haluan 360 derajat : menukar warna gold yg jadi dominan, dengan hijau sbg aksen. Tapi briefnya tetep seperti semula ; simple but elegant.
Hasilnya?
Overall puas 70%.
Seperti sempet gw bilang, ada yg sedikit mengganggu.
i think this is the best part... except the blur image yahh |
ini penampakan kalo dikasih kalkir nya... |
Yaitu, soal warna aksen yg gak sama. Do you see that? I hope you dont :).
Bayangan gw, warna sulur sulur di pojok kiri atas itu akan sama dengan warna emblem tempat nama gw sama Andri ; hijau tua. Tapi aktualisasinya ternyata gak sama, karena si Ade menerapkan teknik yg berbeda pas finishingnya. Sulur sulurnya di poly emboss (sehingga menimbulkan efek glossy), sementara emblemnya ditempel pake kertas yg berbeda dan nama gw-Andri dicetak gold-emboss ; which is gw lebih suka karena kesannya efortlessly elegant.
Bukan salah siapa siapa juga sih. Eh, kesalahan sebenernya adalah, kita gak minta bikinin dummy karena udah sok yakin dengan warnanya yg akan sama. Padahal sebenernya dia bisa bikinin dummy dgn additional cost 250 ribuan dan konsekuensi waktu produksi yg lebih panjang. Tapi waktu itu kita sok pede meng appruv karena udah yakin akan sesuai dengan apa yg diekspek. Plus ngirit juga sih *makan tuh ngirit!*.
Anyway, Andri sendiri gak ngeliat itu sbg sesuatu yg mengganggu. Katanya sih justru malahan itu yg bikin bagus, karena keliatan 'beda'. Ya beda lah, lha wong warnanya kan emang bedaaa :(.
Bokap nyokap dan adek gw juga sependapat, kata mereka oke lah.
Ya udah, mudah mudahan semua orang berpendapat sama :). Toh secara overall concept, sesuai dgn apa yg gw mau ; simple yet elegant. Hasil produksinya pun lumayan rapi.
Jadi inget kata salah satu sahabat ttg persiapan pernikahan, "Udah lah, don't sweat the small stuff. Orang juga gak bakal inget kok. Yang penting lo nya hepi dan sehat,"
Iya deh... Yg penting kan SAH nya! ya nggak ya nggak ya nggak.... ;p
*denial mode onnnn*
0 komentar